Seniman Elling Reitan: Sentuhan Norwegia
Elling Reitan adalah salah satu multi-seniman kontemporer paling terkenal di Norwegia. Seringkali dijuluki sebagai ‘seniman dengan warna indah’, karyanya termasuk sebuah kolase warna cerah, motif dan gambar menjadi satu dalam komposisi yang mengugah.
Elling Reitan adalah salah satu multi-seniman kontemporer paling terkenal di Norwegia. Karyanya termasuk lukisan, lukisan cat warna, lukisan arang, lithograf, goresan berwarna, karya kaca dan banyak lagi. Seringkali dijuluki sebagai ‘seniman dengan warna indah’, karyanya termasuk sebuah kolase warna cerah, motif dan gambar menjadi satu dalam komposisi yang mengugah.
Terlahir di Trondheim pada 1949, Reitan melakukan debut pertamanya pada eksibisi berjuri di Kunstforening Trondheim pada usia 30. Ia menjadi murid seorang pelukis figuratif Norwegia Odd Nerdrum dan seniman Bjørn Sverrbo, dan terbangun dibawah bimbingan Jens Johannessen. Banyak dari gaya Johannessen, terutama penggunaan motif yang memikat dapat diobservasi pada karya-karya Reitan. Bahkan, Reitan menggunakan motif kupu-kupu di banyak karyanya untuk menghormati mentornya. Motif tersebut dapat terlihat mengembangkan sayapnya dari tubuh wanita di lukisan, yang ia deskripsikan sebagai “gambar dalam gambar”.
Disamping mentor dan gurunya, Reitan mendapat pengaruh dari serangkaian pelukis klasikal dan teknik lama. Edvard Much dan motif religius Abad Pertengahan dalam warna kuat adalah sebagian dari kunci inspirasi yang tampak di karyanya. Ia juga seringkali menggunakan figure Madonna, yang adalah “Ibu dari semua wanita”, dalam karyanya. Mengambarkan wanita sebagai makhluk spiritual memantik ketertarikan seniman tersebut. Tema berulang lainnya adalah kerinduan pria dalam ruang dan waktu.
Banyak proses artistiknya beralur di sekitar refleksi kondisi dunia saat ini, dan karyanya diciptakan secara sengaja dengan beberapa lapisan dan perspektif. Pernyataan artistiknya juga menyebutkan bahwa ia tidak memiliki pesan tertentu melalui lukisannya, dan sebaliknya mengundang orang-orang untuk mencari makna bagi mereka sendiri dan mencari apa yang mereka dapatkan. Ia mendeskripsikan dunia saat ini sebagai “kejam” dan “sibuk”, dan kemudian menciptakan karya-karya ini sebagai respons akan kebutuhan kita untuk berefleksi dalam. Penggambaran kekacauan dan masalah, namun kecantikan dan keajaiban dalam kekacauan tersebut terlihat dari percampuran warna celah, garis dan tekstur.
Sebagai tambahan, Reitan memiliki ciri khas dalam setiap karyanya: simbol Yin & Yang. Ia menyebutnya sebagai “pasangan hitam dan putih yang selalu berada dalam lukisannya.” Pasangan tersebut dalam hitam dan putih digunakan pertama kalinya pada 1983 untuk menciptakan kedalaman dalam lukisannya. Berasal dari filosofi Cina, salah satu pengaruh besar dalam karyanya, tetes air hitam dan putih menyatu untuk membentuk lingkaran sempurna. Mungkin ini adalah cara ia menambah elemen keseimbangan dalam teka-teki berwarna lukisannya. Saat ini pasangan sapuan tersebut telah menemukan lokasi naturalnya dalam seluruh karyanya dalam posisi sama rata sebagai ciri khas seniman tersebut.
Hingga hari ini, sang seniman telah berpartisipasi pada lebih dari 150 eksibisi solo dan grup di Norwegia dan internasional, termasuk pameran terkenal seperti Los Angeles Art fair, Miami Art fair, juga the Asia Contemporary Art Fair di Hong Kong dan Shanghai Art Fair. Reitan saat ini dipresentasikan oleh Ashok Jain Gallery di New York, yang akan menunjukkan karya seniman dalam pertunjukan solo di booth mereka (#328) di Art Concept Miami 2016.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Ashok Jain Gallery.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Art Republik.
Cerita ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Baca di sini: Artist Elling Reitan: Norwegian Touch