Tag Archives: berkelanjutan

luxuo-id-vinexpo2017

Vinexpo 2017 Mendedikasikan Lokasi Untuk Anggur Organik

luxuo-id-vinexpo2017

Vinexpo 2017 di Bordeaux

Vinexpo edisi 2017 mendatang yang akan diadakan di Bordeaux musim panas depan akan, untuk pertama kalinya, mendedikasikan ruang untuk anggur organik dan biodinamis. Dengan kata ‘organik’ sudah menjadi kunci sejak lama bagi anggur, adalah cukup luar biasa bahwa ini pertama kalinya Vinexpo menjawabnya dengan skala cukup besar. Perlu dijelaskan, pameran anggur tersebut pernah mengikutkan pemamer organik dan biodinamis pada masa lalu namun tidak pernah secara bersama-sama di lokasi terpisah. Sebutlah sebagai penanda waktu yang baru, barangkali.

Di lokasi ini, pengunjung akan dapat melihat-lihat opsi anggur berkelanjutan, dalam lokasi ‘World of Organic Wines’ (WOW) di Vinexpo. Pembuat anggur dan produsen akan menyediakan anggur di meja pencicipan. Sebagai tambahan, pameran anggur terbesar dunia ini juga akan menghadirkan konferensi dan diskusi tentang anggur organik.

Edisi tahunan ke-19 dari Vinexpo ini berpotensi untuk menjadi acara yang mencolok, seiring dengan kota penjamunya, Bordeaux baru saja meraih gelar kota paling top sedunia pada 2017 oleh Lonely Planet.

Para oenophiles akan terjamin kesenangannya di kota tersebut dengan Cité du Vin yang baru dibuka, sebuah museum anggur dideskripsikan sebagai taman rekreasi bagi para dewasa pecinta anggur, dan menghadirkan semua anggur luar biasa di wilayah ini. Cité du Vin, bagi yang tidak tahu, adalah sebuah museum anggur interaktif yang membentang seluas 13,350 meter persegi pada lebih dari 10 lantai, menghormati tradisi anggur yang kaya dan penuh cerita dengan pameran, pencicipan, karya seni, konser, acara pemutaran film, serta pengalaman makan.

Dari kejauhan, keanggunan lekuk bangunan museum tersebut dimaksudkan untuk menyerupai bentuk dari anggur berputar di dalam gelas, pergerakan melingkar dari akar anggur, dan pasang surutnya sungai Garonne, yang mengular melalui Bordeaux.

Sebuah jalur kereta baru LGV Sud-Ouest juga akan diselesaikan pada tengah 2017, yang akan memotong waktu perjalanan dari Paris hingga dua jam dan menghubungkan kota tersebut dengan jaringan rel cepat Eropa.

Vinexpo 2017 berlangsung pada 18 – 21 Juni, 2017, sehingga Anda dapat memastikan bahwa kami akan kembali ke topik ini beberapa waktu sebelumnya.

Cerita ini juga tersedia dalam bahasa Inggris. Baca di sini: Vinexpo 2017 Dedicates Space for Organic Wines

luxuo-id-keberlanjutan

Desain Berkelanjutan: Perbaiki Kehidupan Sehari-hari

luxuo-id-keberlanjutan

Dewasa ini, dunia desain merangkul produksi “hijau” dan “bermakna” lebih dari sebelumnya. Konsep tersebut berawal sejauh pada era 1920an, ketika arsitektur Amerika visioner R. Buckminster Fuller mengadvokasi bahwa “less is more” dan desain haruslah “berantisipasi” untuk membantu memecahkan masalah dunia.

“Baik bagi konsumer dan pembuat, minat pada “yang berkelanjutan” bertumbuh tiap tahunnya” ujar Franck Millot, direktur dari acara tahunan Paris Design Week – sebuah pagelaran besar atas trend terbaru di perkakas dan dekorasi global.

“Seorang desainer tidak hanya membuat obyek yang indah, mereka juga bepikir bagaimana untuk memperbaiki kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Arsitek dan desainer asal Perancis Patrick Nadeau, seorang pionir di taman gantung urban dan desain berbasis tanaman, sudah terbiasa akan pemikiran ini.

“Tanaman, material tumbuhan, dengan warnanya, bahannya, tembus cahayanya, mereka membantu menciptakan kesadaran, sebuah kerangka yang hidup dan berkembang,” ujarnya.

Nadeau menerima pujian akan proyek perumahan sosial ramah lingkungan di Reims, ibukota Champagne.

Despite strict budget constraints, the homes were all made of wood and incorporated plants and sloping earthen walls – as well as optimal orientation – to enhance thermal insulation, lighting and harmony with nature.

Terlepas dari keterbatasan biaya, rumah-rumahnya seluruhnya terbuat dari kayu dan menggabungkan tumbuhan dan tembok tanah miring – dan juga orientasi optimal – untuk menambah insulasi termal, pencahayaan dan harmoni dengan alam.

Transisi energi

Gagasan Fuller bergaung dengan krisis minyak 1970an. Embargo dari Organization of the Petoleum Exporting Countries diberlakukan pada negara-negara industrialisasi akan keterlibatan AS di Perang Arab-Israeli tahun 1973 tiba-tiba menahan pasokan.

Sebagai hasilnya, bangsa-bangsa ini mulai berpikir ulang akan ketergantungan mereka pada minyak. Untuk Nadeau, “energy transisi” pasca-minyak adalah juga tanggung jawab untuk desainer dan arsitek.

“Kita harus merangkul pertanyaan-pertanyaan ini, jika tidak kita akan menyerah pada standar lama ketimbang berpikir tentang cara baru untuk hidup.”

Seseorang yang sudah menanggapi tantangan tersebut adalah Kartell, firma desain high-end Italia yang telah mengangkat plastik sebagai “vector” dari modern selama 70 tahun. Pada April, ia meluncurkan kursi “biodegradable” pertama terbuat dari limbah berbasis tumbuhan dan mikroorganisme.

Eco-design seperti itu memperbolehkan Anda untuk memproduksi tanpa merusak, adalah bagian dari strategi kami untuk masa depan,” presiden Kartell Claudio Luti mengatakan pada harian Perancis Le Monde.

Perubahan tersebut seringkali memerlukan reinterpretasi berteknologi tinggi dari bahan baku lama berbasis tumbuhan seperti material linen dari flax, hemp, jute, rumput laut dan vetiver, akar berserat mudah dianyam yang umum di Madagascar sekarang sangat diminati di Eropa dan AS.

Berabad-abad yang lalu, linen resisten dipadatkan dalam lapisan berturut untuk membuat baju pelindung bagi Alexander the Great dan kanvas lukisan bagi master besar dunia.

Hari ini, ia dicampurkan dengan resin untuk memproduksi papan seluncur salju, kursi, helm dan pintu mobil – sebuah substitusi ramah lingkungan untuk produk yang sebelumnya bergantung pada karbon berbasis bahan bakar gosil dan fiberglass berbasis plastik. Demikian pula, rami kuat digunakan untuk memproduksi lambung kapal.

Other materials find a second – often classier – life through “upcycling”, a movement to repurpose old or discarded objects so they do not add to the world’s garbage mass.

Material lain mendapatkan hidup kedua – seringkali lebih berkelas – melalui “upcycling”, sebuah pergerakan untuk menggunakan kembali obyek tua atau buangan supaya mereka tidak menjadi tambahan bagi limbah dunia.

Satu spesialis dari Paris Design Week adalah firma Belanda dengan moto “from waste to wonderful”. Bernama Rescued, ia menawarkan segalanya dari kandil kertas terbuat dari limbah percetakan hingga bantal kursi terbuat dari selimut lama.

Firma mewah juga telah mengikuti trend tersebut, seperti Hermes dengan laboratorium “Petit h” mendaur ulang bahan sisanya untuk dijual kembali sebagai tatakan mug, gelang, bahkan kincir kulit.

One French designer adds modern bells and whistles such as wifi and bluetooth to big old vintage radios.

Seorang desainer Perancis menambahkan aksen modern seperti wifi dan Bluetooth pada radio tua besar.

Desain lambat

Seiring dengan “upcycling”, mantra lain akhir-akhir ini adalah “slow design” – yang mengambil idenya dari pergerakan Slow Food – “sebuah pendekatan holistik berkelanjutan yang menekankan manfaat jangka panjang dari produk-produk dan dampaknya terhadap kesejahteraan konsumer dan lingkungan,” ujar direktur Design Week Millot.

Dengan “Slow Design”, “ada minat yang diperbarui dalam kepandaian dan kerajinan lama, obyek yang memiliki sejarah, dimana adanya sentuhan manusia dan sebuah hasrat untuk konsumsi yang masuk akal,” ujarnya.

Millot mengakui bahwa menggembar-gemborkan ekologi dalam apa yang sebenarnya sebuah sektor penjualan produk mungkin terdengar bertolak belakang, tetapi berkata ia merasa bahwa generasi desainer muda lebih “sadar akan taruhannya”.

Mereka termasuk desainer industrial Perancis Julien Pheydyaff yang pada 2014 membuat mesin cuci bernama “Unbreakable” – yangn memenangkannya penghargaan prestisius James Dyson, dinamai dari penemu Inggris paling dikenal untuk penyedot debunya.

Didesain agar bertahan selama setengah abad, mesin tersebut hadir dalam sebuah perangkat untuk dirangkai dan dilepas jika ada bagian yang membutuhkan penggantian dan perbaikan – tantangan Pheydyaff untuk “perencanaan keusangan” pada barang berteknologi tinggi dan peralatan rumah tangga yang pembuatnya sering dituduh akan sengaja membatasi usia produk mereka.

Dalam dua tahun, ia mencari partner untuk membantu mengkomersialkan produknya.

Cerita ini juga tersedia dalam bahasa Inggris. Baca di sini: Sustainable Design: Improving Daily Life