Tag Archives: desain

Slim d'Hermès ambiance

Slim d’Hermès Email Grand Feu: Daily Beater

luxuo-id-slim-dhermes-email_ambiance-joel-von-allmen

Ketika anda mengamati Slim d’Hermès Email Grand Feu, anda sedang melihat api dan es. Api, karena dial enamelnya dibakar dalam suhu 830°C, yang juga merupakan alasan mengapa dial sejenis disebut ‘grand feu’  (panas hebat, secara harafiah). Bagian ‘es’-nya lebih sebagai metafor yang mencerminkan presisi dalam perakitan in-house H1950 ultra-thin automatic movement dan juga font-nya. Ya, desainer grafis Philippe Apeloig dengan spesial membuat font bilangan Arab untuk jam tangan ini. Perhatikanlah dial-nya dengan lama, and lihatlah bagaimana baton hands yang indah berkoperasi dengan dial Grand Feu dan font-nya. Biarkan anda makin menggemarinya seiring anda memakainya.

Kami pertama melihat jam tangan ini di stan La Montre Hermès di BaselWorld tahun ini, dimana melalui berbagai pendapat adalah sukses yang tidak terkualifikasi. Tetapi daya tarik yang benar-benar mencengangkan kami adalah ketika kami mengunjungi pameran Slim d’Hermès di Singapura beberapa bulan yang lalu, dimana font-nya menjadi hidup. Keindahan garis-garisnya mungkin susah diapresiasi di kanvas sekecil dial jam tangan, tetapi ini adalah sesuatu yang anda akan rasakan seiring waktu. Ini penting karena Hermès mengatakan bahwa jam tangan menawan ini didesain untuk menjadi sebuah daily beater.

Slim d'Hermes Firing Dials

Pembakaran dial

Kembali pada kanvasnya, anda tidak dapat memahami daya tarik khas enamel Grand Feu di gambar-gambar. Pada akhirnya, anda harus melihat secara langsung. Ketika anda melakukannya, ingatlah bahwa ini adalah three-part structure yang dirangkai secara manual, dan keindahan dial-nya tergantung sepenuhnya dengan berapa lama sang artisan membiarkan dial-nya tereskpos api pada proses pembakaran. Hasil glaze yang anda lihat disini permanen dan tidak membutuhkan penggosokan – sejak saat dial muncul dari tempat pembakaran untuk terakhir kalinya sampai akhir waktu, propertinya tidak akan berubah. Ini, tentu saja, berkontras dengan lacquer simpel, yang berubah seiring waktu; dial putih seperti ini akan perlahan memperoleh warna kekuningan.

LUXUO ID Slim d'Hermes Claude Joray

Spesifikasi:

  • Dimensi: 39.5mm
  • Fungsi: Jam, menit, detik kecil
  • Kapasitas daya: 42 hours
  • Penggerak: Automatic (micro-rotor), calibre H1950
  • Bahan: Rose gold (5N 750)
  • Kedap Air: 30 meters
  • Strap: Matt Havana alligator

Cerita ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Baca disini: Slim d’Hermès Email Grand Feu: Daily Beater.

Lima Hotel Butik di Rio Yang Patut Dikunjungi Mama Ruisa Hotel

Lima Hotel Butik di Rio Yang Patut Dikunjungi

Olimpiade Rio sudah di depan mata, dan jika anda memutuskan untuk menghadirinya, kunjungan anda akan lebih berkesan jika anda menghindari hotel-hotel besar ternama yang itu-itu saja. Jika anda sangat ingin berkunjung ke Rio, ini lah beberapa pilihan hotel butik unik yang didesain secara apik.

Walaupun ada saat dan kota tertentu yang tepat untuk tinggal di hotel ternama, yang menyediakan kamar identik berpalet netral, seperti krem dan coklat. Hotel seperti itu tidak cocok di kota dengan kaledoskop warna seperti Rio.

Bila sempat kunjungilah beberapa hotel butik di kota ini, yang menerima tetamu kelas A, mereka yang tak sekedar mencari tempat beristirahat selama pertandingan Olimpiade Rio.

Apakah salah satu kesamaan tempat-tempat pilihan AFP ini? Banyak dari hotel-hotel ini dirancang oleh ekspatriat Prancis yang terpikat pada kota ini. Tentu saja karena AFP adalah kantor berita asal Prancis.

Hotel Fasano

 

luxuo-id-hotel-fasano-rio

Bagi para pecinta desain yang apik, anda akan menyukai Hotel Fasano. Estetika hotel ini ditata oleh para raksasa desain yaitu Philippe Starck dan para talenta Brazil seperti Oscar Niemeyer serta Sergio Rodrigues. Hotel yang sering disebut sebagai penjelmaan keanggunan yang bersahaja ini akan menarik para tamu kelas A lewat kolam renang di griya tawang dan pemandangan Samudera Atlantik yang menakjubkan. Sebanyak 79 kamar dan 10 kamar suit didesain untuk memaksimalkan pemandangan laut. Tiap kamar memiliki kamar mandi marmer serta balkon, juga kasur king size yang diselimuti seprai katun Mesir dan selimut bulu angsa. Hotel ini adalah tujuan utama para elit.

Hotel Fasano – Av. Vieira Souto, 80 – Ipanema, Rio de Janeiro, Brazil

Casa Mosquito

 

luxuo-id-casa-mosquito-rio

Dirancang oleh dua pria Prancis, Benamin Cano Palnes dan Louis Planes, Casa Mosquito adalah deretan hunian pribadi yang direstorasi menjadi hotel berisikan sembilan kamar. Sembilan kamar suit tersebut memiliki desain yang berpatokan pada para ikon Rio seperti Carmen Miranda, Pixinguinha, Madame Satan, Elis Regina dan Tom Jobin. Dekorasi pada kamar-kamar tersebut dikurasi dari Paris, Rio dan Sau Paulo, sementara penataan ruangan cenderung modern dan rapi, dilengkapi wallpaper serta seprai berwarna putih segar. Di beberapa teras kamar, anda dapat menikmati pemandangan Copacabana dan Ipanema.

Casa Mosquito –  R. Saint Roman, 222 – Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil 

Mama Ruisa 

 

luxuo-id-mama-ruisa-hotel-rio

Mama Ruisa adalah tempat yang tepat bagi anda yang mencari ketenangan, suasana bed and breakfast. Hotel butik yang menawarkan tujuh kamar ini terletak di area Santa Teresa. Daerah ini terkenal dengan jalanan batu dan nuansa bohemian-nya. Sementara nyiur palem membelai jendela para tamu, terhampar pemandangan kebun dan dihiasi pasar loak yang menggambarkan masa penjajahan Rio. Tidak ada dua kamar yang serupa di Mama Ruisa. Hotel ini juga memiliki kolam renang dan area santai.

Mama Ruisa – R. Santa Cristina, 132 – Santa Teresa, Rio de Janeiro, Brasil

La Suite by Dussol

 

 

luxuo-id-la-suite-by-dussol-rio

Jarak jauh La Suite by Dussol, yang terletak di area perumahan Joa dan berjarak setengah jam dari Ipanema, mungkin akan mengurungkan minat berkunjung para wisatawan. Keelokan desain, pemandangan lautnya, hutan Tijuca, Patung Kristus Penebus dan Kepulauab Cagarras menjadikan hotel ini tujuan spesial bagi para pengunjung setianya. Hotel yang dihiasi karya seniman lokal ini dirancang oleh desainer Prancis, Francois-Xavier. Kamar-kamar hotel ini memiliki satu tema warna yaitu hitam, putih, ungu, hijau, merah muda, biru atau kuning. Tema ini merefleksikan kaledoskop dari palet warna tropis Rio.

La Suite – R. Jackson de Figueiredo, 501 – Joá, Rio de Janeiro, Brasil

Cerita ini ditulis in-house, bedasarkan daftar AFP.

Berinvestasi di Enam Villa Terapung

luxuo-id-berinvestasi-di-enam-villa-terapung-malcew-floating-home-maldives

Melewati Maladewa dengan pesawat baling-baling, pulau-pulaunya terlihat seperti kerikil hijau di atas laut biru-hijau. Dari atas, terlihat juga konstelasi resor serta villa yang mengular ke dari tepi pulau, memeluk trotoar dan bertengger di atas panggung kayu. Namun, tidak semua villa yang ada ditambatkan ke dermaga. Bungalow di beberapa resor baru, dirancang untuk mengapung di Samudera Hindia.

The Ocean Flower

The Ocean Flower

The Ocean Flower

Salah satu proyek tersebut, The Ocean Flower, yaitu 185 villa terapung, ditata berbentuk bunga Maladewa. Dirancang oleh perusahaan arsitektur Belanda Waterstudio, bertingkat dua dan memiliki tiga kamar tidur, kolam berendam pribadi dan dihargai sekitar $ 2,5 juta.

“Apa yang kami coba lakukan adalah mengambil perbedaan antara rumah dan rumah biasa terapung, kemudian membuat keduanya sama,” kata Koen Olthius, pendiri Waterstudio. Dia mulai merancang rumah terapung di Belanda, hingga kini sudah mengekspor konsep tersebut untuk berbagai lokasi di seluruh dunia.

The Ocean Flower merupakan bagian dari The 5 Lagoons, sebuah proyek besar di gugusan Male Utara, yang dapat dicapai 20 menit lewat jalur laut. Ibukota Male merupakan perusahaan patungan antara Dutch Docklands Internasional dan Pemerintah Maladewa. Waterstudio juga merancang Amillarah, fase lain dari The 5 Lagoons yang akan memiliki sepuluh pulau terapung pribadi yang ditata seperti sebuah kepulauan. Masing-masing villa memiliki pantai pribadi, kolam renang, area hijau dan dermaga untuk pesiar.

Pulau-pulau alami di Maladewa berukuran kecil, langka dan rentan terhadap pasang dan naiknya permukaan air, maka pengembang resor secara bertahap beralih pada arsitektur terapung. “Konsep ini sempurna bagi Maladewa,” ujar Dymitr Malcew, seorang arsitek Singapura. Dia telah merancang konsep rumah terapung mewah untuk pengembang Perancis sejak 2012 dan hingga sekarang mengerjakan proyek dari pengembang resor dan investor swasta di seluruh dunia, termasuk Maladewa.


Malcew Floating Homes, Maladewa

Malcew Floating Homes interior

Malcew Floating Homes interior

Malcew memiliki dua kamar tidur, dua kamar mandi, teras dan jendela besar, yang menampilkan pemandangan serta cahaya matahari optimal. Rumah ini dibangun di atas panggung mengambang yang dapat dengan mudah dipindahkan dan memiliki pasokan listrik dari panel surya, atau listrik konvensional jika sedang berlabuh di dermaga. Rumah ini juga memiliki sistem pemurnian air.

“Saya terinspirasi oleh pasar otomotif dan kapal pesiar mewah ketimbang pendekatan arsitektur yang tipikal,” Malcew menjelaskan.

Rumah terapung tidak hanya ada di Maladewa. Di Thailand, resor seperti The Float House River Kwai Resort di Kanchanaburi, memiliki vila mengambang yang terbuat dari kayu jati dan bambu, serta dilengkapi balkon pribadi dan dermaga. Perusahaan desain asal Thailand, Agaligo Studio memperkenalkan pendekatan hunian terapung modern lewat X-Float, serangkaian resor villa di Sungai Kwai yang terbuat dari kerangka baja ringan, dilapisi fiber semen dan kayu lapis. Semua unit dirancang untuk memaksimalkan pemandangan sungai dan melindungi penghuninya dari teriknya matahari tropis.

BMT Asia Pacific, konsultan asal Hong Kong, juga sudah merancang konsep rumah terapung yang diibaratkan sebagai “pesiar tak bergerak”. Konsep ini dirancang untuk menciptakan pengalaman baru bagi wisatawan. The Sea-Suite diluncurkan pada 2014 dengan tiga model, yaitu Floating Lodge, Houseboat, dan Beach Cabin, yang masing-masing menggunakan cetakan berbentuk telur sebagai pondasi bagi desain hunian yang mudah bergerak, mudah beradaptasi dan berorientasi kelautan. Edisi baru SeaScape memiliki dek 40-kaki ekspansif, setiap villa dapat diatur sesuai selera dan dapat diperluas di tiap unit-nya. Termasuk dek matahari atau kolam renang tertutup, membuat resor terapung ini berukuran  1.800 kaki per segi. Desain ini juga dilengkapi dengan kamar tidur bawah laut dalam kolom akrilik seluas 13-kaki, yang menciptakan efek akuarium dengan pemandangan dalam laut seluas 360 derajat.

 

The Floating Seahorse

The Floating Seahorse

The Floating Seahorse

Sebuah proyek baru yang memiliki kamar tidur bawah laut di Timur Tengah sudah diresmikan pada bulan Desember. Proyek baru Kleindienst Group ini, The Floating Seahorse memiliki koleksi villa terapung di lepas pantai Dubai. Strukturnya dirancang seperti perahu bertingkat tiga : kamar tidur utama bawah laut dan kamar mandi yang dirancang untuk menampilkan pemandangan bawah laut. Sementara lantai dasar dilengkapi dapur, ruang makan dan dek, dan lantai atas memiliki tempat tidur informal, dapur dan jacuzzi. Sebanyak 60 unit sudah habis terjual saat peluncuran perdana, kini unit Seahorses tersisa dijual dari angka $ 2.8 juta.

“Kami melihat tren di seluruh dunia, yaitu High Net Worth Individuals tidak hanya mencari griya tawang, tapi nuansa pulau pribadi,” kata Koen Olthius.

Di Belanda, negara asal Koen, 50 persen penduduk hidup di bawah permukaan laut, dan Belanda telah menghabiskan berabad-abad membangun tanggul, pompa, dan sistem drainase untuk menjaga Laut Utara tetap berada di teluk. Rumah terapung telah memberikan solusi alternatif sejak abad 17, seperti tongkang yang dialihfungsikan menjadi rumah.

The Floating Seahorse interior

The Floating Seahorse interior

Di beberapa tahun belakangan, bangunan terapung kembali populer, terutama di masa cuaca yang ekstrim. Keuntungan yang jelas adalah bangunan ini dapat bergerak secara vertikal dengan fluktuasi kadar air yang disebabkan oleh pasang surut, hujan deras atau banjir. Bangunan ini juga mudah dipindahkan.

Tapi di luar alasan praktis, rumah terapung juga menarik bagi calon pembeli karena mereka mampu mendapatkan kedekatan yang intim dengan air, dan suasana yang terbuka, lengkap dengan cahaya dan pemandangan mirip seperti berada di atas perahu. Sebuah rumah ‘normal’ membutuhkan batas besar dengan tingkat air untuk mencegah banjir. Sementara rumah terapung, muka bangunan dapat dengan aman ditempatkan hanya berjarak 35 cm di atas permukaan air.

Di Amerika Serikat, rumah terapung umum ditemui di kawasan Pantai Barat, khususnya di Seattle, di mana Danau Washington, Lake Union, dan The Locks menawarkan kondisi tepian air terlindung yang cocok bagi bangunan terapung. Berdiri di dalam rumah terapung adalah perasaan yang luar biasa, kata Eric Cobb, seorang arsitek dari Seattle yang terbiasa mengerjakan rumah terapung.

“Ketika anda berada di lantai pertama, anda mungkin hanya berjarak satu kaki dari permukaan air dan rasanya seperti anda berada di atas perahu. Memiliki pintu kaca geser dari kamar tidur anda dan air setelahnya adalah perasaan yang luar biasa,” ujar Eric.


SeaScape Luxury Floating Villas Concept

luxuo-id-berinvestasi-di-enam-villa-terapung-seascape

SeaScape

Dalam beberapa tahun terakhir aturan rumah terapung di Seattle semakin diperketat karena dampaknya terhadap garis pantai.

“Rumah-rumah ini berukuran besar, sehingga menciptakan daerah berbayang yang besar dan berdampak ekosistem sekitar,” kata Cobb. Peraturan kota yang sekarang mencegah pengembang membangun rumah baru, meskipun pasar kembali bergairah.

Koen Olthius percaya peraturan kota seperti mencerminkan “cara berpikir kuno” dan menghalangi jalan yang memungkinkan rumah terapung memasuki ke pasar arus utama dan menciptakan apa yang dia percaya sebagai model perumahan yang lebih berkelanjutan.

“Pengalaman kami di Belanda menjadikan kami ahli dalam menentukan besar dan kecilnya pondasi yang akan digunakan,” katanya.

Banyak arsitek berpendapat bahwa sistem hunian terapung mudah beradaptasi dan dapat dipindahkan dalam waktu singkat tanpa meninggalkan bekas pada lingkungan, faktor ini membuat hunian ini adalah mode hunian yang berkelanjutan dan tahan lama. Model SeaScape BMT, misalnya, dirancang untuk lokasi lepas pantai di seluruh pulau-pulau kecil, di mana jejak minimal pada lingkungan adalah kunci. Beban daya keseluruhan juga diatasi dengan pemasangan panel surya di atap, serta ventilasi alami.

“Sementara kita tidak secara khusus berfokus pada fitur ramah lingkungan dalam desainnya, beberapa unit ini intrinsik di lokasi pesisir, yang memiliki ventilasi alami dari angin laut dan pengaturan suhu dari lambung melalui air laut,” kata Richard Colwill, Managing Director dari BMT Asia Pacific.

Amillarah Private Islands, Dubai

Amillarah Private Islands, Dubai

Amillarah Private Islands, Dubai

Konsep ini juga menyediakan solusi kemanusiaan, terutama di dataran rendah dan daerah rawan banjir. Pengembang hunian mewah telah mendanai banyak inovasi baru untuk rumah terapung, tapi Olthius mengatakan gelombang baru permintaan datang dari area kota dan rawan banjir, dari Ukraina hingga Cina.

Di UK, firma desain telah mengusulkan tipologi yang sama sebagai cara menangani daerah yang dilanda banjir dan sebagai solusi kurangnya perumahan di London. Baca Architects baru-baru ini mengembangkan rumah terapung untuk kompetisi NLA yang bertujuan mengatasi krisis perumahan ibukota. Proyek ini bertujuan untuk memasang perumahan terapung siap huni pada ruang tak terpakai sepanjang 50 mil sungai dan kanal di Greater London, serta 150 hektar tambahan “Bluefield” ruang di Docklands nya, marina dan cekungan. Bagi Koen Olthius, transisi ke rumah air adalah hanya bagaimana membangun mereka ke dalam jaringan yang sudah ada. Menurut Olthius, permintaan untuk rumah terapung sudah jelas, hanya menyisakan proses negosiasi dengan pemerintah kota dan perusahaan asuransi sekaligus mengedukasi mereka soal panjangnya umur hunian terapung dan rendahnya biaya perawatan.

The Float House River Kwai Resort, Thailand

The Float House River Kwai Resort, Thailand

The Float House River Kwai Resort, Thailand

Jika permukaan air laut mulai naik seperti yang diperkirakan, area kota mungkin tidak punya pilihan selain untuk membangun rumah terapung. Untuk saat ini, beberapa negara sudah lebih terbuka terhadap ide ini. Waterstudio telah menghabiskan dua tahun belakangan mengerjakan sebuah proyek di Florida, tapi mereka menghadapi tentangan yang cukup besar dari masyarakat setempat.

“Semua orang tahu jika saya memiliki sebidang tanah, maka saya bisa membangun di atasnya, namun jika saya membangun di atas kawasan air, semua orang akan mengeluh. Di AS, orang-orang merasa memiliki hak dan privasi yang kuat dibandingkan Eropa atau Asia. Rumah-rumah ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” jelas Olthius.

Walaupun tidak ada kenaikan permukaan laut yang dramatis, Olthius mengatakan dia berkomitmen untuk membangun hunian di atas air.

“Kami prihatin dengan urbanisasi, dengan harga tanah, kebutuhan tanah. Air memberi kita tiga hal: ruang; keamanan dan fleksibilitas, dan waktu respon yang sangat singkat untuk perubahan kita tidak bisa ramalkan,” kata Olthius.

 

Kredit cerita

Artikel ini pertama kali diterbitkan di Palace Magazine.

Rolls-Royce Menampilkan Unit Pesanan ‘Dusk Until Dawn’

luxuo-id-rolls-royce-menampilkan-unit-pesanan-dusk-until-dawn-1

Sangat mudah untuk melihat pesona Porto Cervo, terutama di mobil produksi jempolan seperti Rolls-Royce. Di resor pantai megah di Sardinia Utara ini, terhampar pantai yang spektakuler, juga banyak orang-orang cantik dan glamor. Rolls-Royce bahkan memiliki program khusus terkait Porto Cervo, yang sudah kami beritakan sebelumnya. Tidak mengherankan, bahwa Rolls-Royce kembali terinspirasi dari palet pelabuhan Italia ini untuk seri ‘Dusk Until Dawn’ – seri pesanan dari dua mobil ternama, Drophead Dawn dan Wraith coupe.

Interior jati merupakan sentuhan elegan dari model Dawn

Interior jati merupakan sentuhan elegan dari model Dawn

Ditampilkan pertama kali di Rolls-Royce Summer Studio di Sardinia, kedua mobil yang menyerap dua nuansa warna paling spektakuler dari Porto Cervo: fajar dan senja. Seperti namanya, versi pesanan Dawn (digambarkan di atas) adalah visi perairan pelabuhan berwarna biru laut, seperti gelombang yang diterpa cahaya. Eksterior hijau zamrud halus menyelubung seperti kerang dan kabin kulit hijau, dilengkapi dengan hiasan jati (seperti dek kapal pesiar) yang terhampar hingga penutup tourneau, yang melindungi kompartemen atap dan bagasi. Dengan lencana Porto Cervo yang terpaut pada dasbor kayu, dilengkapi zamrud dan emas putih berkelir cangkang, tidak diragukan lagi bahwa Dawn adalah salah satu kendaraan paling mewah di dunia.

luxuo-id-rolls-royce-menampilkan-unit-pesanan-dusk-until-dawn-3

Wraith, mobil sekali produksi dari seri ‘Dusk Until Dawn’

Sementara seri Wraith yang hanya sekali diproduksi, memiliki dua warna perak pada eksteriornya, yang mencerminkan perubahan cahaya layaknya matahari terbenam. Kemudian menghantarkan penumpang pada nuansa senja yang halus di dalam interior-nya. Selangkah memasuki kepompong glamor yang dilengkapi kursi berwarna plum yang dibalut kulit burung unta dan lapisan kayu tipus serta tatakan bernuansa abu-abu, cokelat dan hitam.

luxuo-id-rolls-royce-menampilkan-unit-pesanan-dusk-until-dawn-5

Interior dari Wraith mencerminkan warna-warna waktu fajar

“Pelanggan-pelanggan kami terbiasa mendiami titik-titik paling indah di dunia. Wraith yang menakjubkan dan Dawn yang dihiasi zamrud, terinspirasi oleh pemandangan dan warna dari Porto Cervo, yang dirakit dalam semangat yang dinikmati begitu banyak pelanggan kami,” kata Isobel Dando, General Manager, Future Retail, Rolls-Royce Motor Cars.

Sangatlah cocok ketika peluncuran mobil pesanan ini sekaligus diserahkan pada salah satu klien mereka dan seniman tattoo, Mo Coppoletta. Mo terinspirasi dari keindahan Sardinia dalam merajah masing-masing headrest dua Rolls-Royce ini.

luxuo-id-rolls-royce-menampilkan-unit-pesanan-dusk-until-dawn-4

Plat menandakan Wraith merupakan satu-satunya

“Desain ini saya telah diciptakan untuk Rolls-Royce, yang membangkitkan emosi ketika kita menikmati pemandangan tempat ajaib ini dari pelabuhan Promenade du Port,” kata Coppoletta.

Pretty Fly: Azimut 100 Leonardo Superyacht

luxuo-id-pretty-fly-azimut-100-leonardo-superyacht

Lebih besar, lebih baik – setidaknya itulah yang kita tahu soal kapal pesiar (dan kasur). Azimut 100 Leonardo membuatnya pernyataan itu benar-benar terjadi. Elemen yang membuat superyacht ini unggul dari pesaing lain adalah flybridge yang dapat memaksimalkan ruang dengan cerdas.

Dengan dek utama yang membentang sepanjang 30 meter, superyacht ini menghadirkan kemewahan dan kenyamanan. Perubahan desain ruang yang cerdik memungkinkan para tamu untuk menikmati daerah atas kapal. Skala superyacht ini dipertegas oleh terasnya yang menghadap laut.

The Flybridge

The Flybridge

Flybridge yacht ini merupakan area sempurna untuk menjamu para tamu. Berisikan ruang makan, sofa dan bak mandi berpusaran, akan sulit bagi seseorang untuk mengatakan bahwa superyacht ini kekurangan ruang duduk. Ya, flybridge ini benar-benar tempat yang bagus untuk menjamu mereka! Jika dua ruang hiburan tidak cukup, Azimut juga menambahkan daerah ke tiga untuk relaksasi.

Azimut 100 Leonardo menawarkan kamar utama yang mampu menampung 12 tamu di tengah selagi menikmati pemandangan di jendela persegi besar di kedua sisi. Fasilitas lain di sini juga termasuk lemari, ruang tamu dan shower besar berpusaran  serta wastafel ganda yang terbuat dari kaca tiup. Memainkan pasangan kontras, superyacht ini berlantaikan jati bernuansa gading dan krem, yang menambah kecanggihan interior.

luxuo-id-pretty-fly-azimut-100-leonardo-superyacht-owner-suite

Owner Suite

Mr. Choppy Tan, CEO dari Azimut Yachts Singapura menyatakan bahwa “Sangat memuaskan mengingat sejauh mana pasar Singapura telah menerima kami.”

“Kami berharap dapat memperkenalkan kapal pesiar dari katalog besar kami pada Singapura dan kami juga berencana untuk merambah pasar kunci Asia Tenggara lainnya. Kami telah membangun jaringan lokal yang kuat dalam waktu satu tahun dan kami berharap untuk kesuksesan di tahun-tahun selanjutnya,” dia melanjutkan. Dealer Azimut baru di Singapura adalah bagian dari perubahan strategi dalam kemitraan distribusi wilayah Asia.

Megayacht Konsep oleh Hareide Design

luxuo-id-megayacht-konsep-oleh-hareide-design-1

Seandainya anda tidak tahu, kami menyukai megayacht yang menggabungkan kemewahan dan fungsionalitas. Jadi ketika kami mendengar tentang megayacht konsep sepanjang 108 meter oleh Hareide Design ini, kami memperhatikannya dengan seksama karena beberapa alasan. Pesiar bertingkat enam produksi perusahaan asal Norwegia ini memiliki desain pesiar klasik berlambung tunggal seluas 108 meter.

mega-yacht-concept-norway-entertainment-space

Ruang Hiburan

Sebagai rumah bergerak sempurna untuk miliarder, pesiar ini akan memiliki dek luar luas, sekaligus kolam renang infinity dan sebuah taman. Merujuk dari gambar di atas, megayacht ini juga dilengkapi dengan kolam renang infinity ke dua di dek atas. Pesiar ini juga menawarkan ‘lubang’ di tengah lambung kapal pesiar, di mana pesta mewah dapat digelar. Dilengkapi landasan helikopter, kapal pesiar mega ini tidak perlu sering berlabuh untuk menerima tamu.

mega-yacht-concept-norway-shallow-pool

Kolam Renang Dangkal

Bagian belakang kapal pesiar mega ini mempunyai desain unik yang, ketika selesai dibangun, akan memiliki tempat duduk tertutup dengan kursi berjemur di dekat kolam renang dangkal. Kolam renang tersebut menjorok ke laut, membikin area ini menjadi hiburan yang menarik di megayacht ini. Bilamana rancangan ini menjadi kenyataan, pesiar ini akan memegang rekor sebagai megayacht terbesar, hingga ada rancangan ambisius lainnya. Suplai listrik dan pencahayaan untuk hiburan  kapal pesiar ini bersumber dari panel matahari dengan efisiensi tinggi sepanjang 3.000 kaki persegi dan sistem baling-baling kapal berbahan bakar diesel.