Tag Archives: seni instalasi

Singapore Biennale 2016: Panduan An Atlas of Mirrors

luxuo-id-zulkiflie-mahmod_sonicreflection_2016_image-courtesy-of-singapore-art-museum_1

Dari tempat kita berada, bagaimana kita menyaksikan dunia? Ini merupakan pertanyaan yang tim kuratorial Singapore Biennale telah menanyakan tahun ini. Hasilnya adalah “An Atlas of Mirrors”, sebuah pertunjukan terdiri dari 58 karya oleh 63 seniman dan kolektif seni dari 19 negara dan wilayah-wilayah Asia Tenggara, Timur dan Selatan.

Judul tersebut merupakan referensi kepada “atlas dan cermin yang telah menjadi penting dalam eksplorasi manusia di dunia seraya kita bernavigasi dan peta dari petualangan ke daerah tak diketahui,” jelas Dr. Susie Lingham, direktur kreatif dari Singapore Biennale 2016. “Diharapkan judul yang evokatif tersebut, yang mengacukan arah kuratorialnya, akan menarik dan menginspirasi penonton untuk mengeksplorasi dan mengalami berbagai cara melihat dunia dan diri sendiri.”

luxuo-id-deng-guoyuan_noahs-garden-ii_2016_image-courtesy-of-singapore-art-museum

Noah’s Garden II karya Deng Guoyuan di Singapore Biennale 2016 (Photo courtesy of Singapore Art Museum)

Terdapat sembilan ‘zona konseptual’ atau subtema – bernamakan ruang, waktu, memori, alam, batasan, agensi, identitas, perubahan tempat dan ketidakhadiran – dan setiap zona terdiri dari karya-karya individual dalam dialog dengan satu sama lain untuk menghadirkan karya final. Lebih dari 80 persent dari 58 karya seni dikomisikan secara spesial atau diadaptasi untuk edisi kelima dari Singapore Biennale. Karya-karya ini dari berbagai media menghadirkan perbedaan pandangan artistic dari pembuatnya, seraya mereka merefleksikan sejarah mereka dan realita saat ini di dalam wilayah tersebut.

Singapore Biennale 2016, sekarang hingga 26 February 2017, Singapore Art Museum dan venue lainnya. Tiket masuk seharga $20 untuk dewasa (tambahan $3 untuk multiple entry pass); $10 bagi siswa dan lansia (tambahan $3 untuk multiple entry pass); gratis untuk anak dibawah 6 tahun; dan $52 untuk keluarga (terdiri dari 2 orang dewasa & 2 anak). Buka pada 10 pagi hingga 7 malam tiap hari kecuali Jumat, yang tutup pada 9 malam. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di laman Singapore Biennale.

Cerita ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Baca disini: Singapore Biennale 2016-2017 exhibitions: A short guide to An Atlas of Mirrors 

luxuo-id-abudhabi2

The Creative Act: Guggenheim Abu Dhabi

luxuo-id-abudhabi2

Dengan dinantikannya penyelesaian dari bangunan yang didesain oleh Frank Gehry, Guggenheim Abu Dhabi akan mengadakan eksibisi keduanya di Manarat Al Saadiyat dari 8 Maret, 2017.

Berjudulkan ‘The Creative Act’, eksibisi tersebut akan merayakan seniman dari latar belakang dan generasi bermacam-macam, dipersatukan melalui kontribusi artistik yang berpusat di sekitar penampilan, proses, dan kehadiran manusia. Akan terdapat lebih dari 25 medium karya berbeda untuk ditampilkan dari instalasi, lukisan, fotografi, pahatan, video dan karya dalam kertas.

Sejak tahun 1960an, seniman seperti Rasheed Araeen dan Mohammed Kazem telah mengadopsi konsep ‘penampilan’. Sementara, ide dari ‘proses’ atau ‘aksi kreasi’ akan diabadikan diantara kreasi Shiraga Kazuo, Tanaka Atsuko, Niki de Saint Phalle, Günther Uecker dan Anish Kapoor.

Susan Hefuna akan mempresentasikan instalasi video, diantara berbagai karya yang mengeksplorasi tema kehadiran manusia melalui sebuah koreografi terinspirasi oleh gerakan sehari-hari. Ia juga memeriksa aksi fisik dalam proses artistik, dan bagaimana orang lain terintegrasi dalam sebuah penggambaran artistik.

luxuo-id-abudhabi

Grafit diatas kertas dan kertas kalkir. 34.3 x 41.9 cm; 59.7 x 47 cm. Guggenheim Abu Dhabi. © Susan Hefuna. Foto oleh Rhona Hoffman Gallery, Chicago. “The Creative Act” di Guggenheim Abu Dhabi

“The Creative Act” mengikuti sebuah eksibisi inaugurasi oleh Guggenheim Abu Dhabi yang bertempat pada 2014, juga di Manarat Al Saadiyat.

Sementara eksibisi kedua ini mengindikasikan bahwa karya di museum berlanjut – seorang perwakilan dari museum memberi tahu The Art Newspaper yang bekerja dalam strategi kuratorial dan koleksi tersebut “sedang berkelanjutan” – bangunan masa depan museum tersebut masih dalam perkembangan.

Didesain oleh arsitek pemenang Pritzker Prize, museum tersebut akan disituasikan pada peninsula di ujung barat laut pulau Saadiyat di sebelah Abu Dhabi. Terinspirasi dari ruang industrial studio, galeri dengan berbagai ketinggian, bentuk dan karakter akan menghadirkan koleksi seni global museum tersebut dari 1960an hingga masa kini.

https://www.guggenheim.org

Cerita ini juga tersedia dalam Bahasa Inggris. Baca di sini: The Creative Act: Guggenheim Abu Dhabi 

luxuo-id-guggenheim

Toilet Emas Telah Dibuka di Guggenheim

luxuo-id-guggenheim

Museum Guggenheim New York

Jalanan di surga mungkin diaspali dengan emas namun di New York, adalah sebuah toilet emas yang menghadirkan kenyamanan – serta pemandangan bagi pengunjung Museum Guggenheim di kota tersebut.

Toilet yang bekerja ini, dicetak dari emas yang gemerlap, dipasang di kamar mandi lantai empat untuk keperluan pribadi publik, mengambil gagasan dari sebuah tataan intim untuk seni ke level yang baru.

Instalasi tersebut, bernama “America” adalah yang pertama yang ditampilkan oleh seniman Italia Maurizio Cattelan sejak restrospektifnya pada 2011 di Guggenheim.

luxuo-id-gold-toilet

Toilet emas di Guggenheim

Mulai Jumat, toilet itu dapat digunakan sebagai toilet unisex biasa oleh pengunjung museum, seperti yang dikatakan Katherine Brinson, kurator seni kontemporer di museum tersebut, kepada AFP.

Pengunjung “akan mendapat pengalaman yang intim dan tidak biasa dengan karya seni yang satu ini,” ujarnya.

Seorang penjaga akan ditempatkan di luar pintu kamar mandi, dinyatakan oleh museum, yang menolak menyebutkan nilai dolar pada karya tersebut.

Brinson menyatakan bahwa karya tersebut memiliki “banyak lapisan, banyak kemungkinan lensa interpretasi yang seseorang dapat hadirkan.”

“Seseorang dapat melihat judulnya sebagai sebuah kritik atau idealis. Bagaimanapun juga ini adalah sebuah karya tentang memberi akses dan kesempatan untuk semua, untuk publik yang sangat luas, meskipun ini adalah sebuah barang yang sangat mewah.”

Cerita ini juga tersedia dalam bahasa Inggris. Baca di sini: Gold Toilet Opens for Business in Guggenheim